Tulisan ini adalah repost dari blogku yang lain. Ditulis pada tahun 2018.


*****

Untuk hari ini, aku ingin membagi review menginap di The Margo Hotel, Depok. Sebenarnya, ini adalah kejutan yang dipersiapkan anak-anakku dan ayahnya. Hanya saja, sudah ketahuan juga olehku, hehehehe.
Ya lagian, mau bikin kejutan ngajak aku staycation di hotel tanpa bilang-bilang, terus ... yang packing-packing segala macamnya siapa dong? Pasti si mama juga kaaan. Begitulah, rencana mereka sudah terbongkar sehari sebelumnya. 
Cerita dimulai pada pukul 12.00 siang, pada hari Sabtu 7 April 2018. Yaitu, ketika Ahza sudah pulang dari acara di sekolahnya. Sepulangnya Ahza, kami langsung beangkat menuju sekolah Hamdi untuk menjemput Hamdi yang saat itu sedang latihan basket. Hamdi dan seorang temannya ikut kami, karena mereka berdua akan langsung cuss diantar ke LIA untuk les Bahasa Inggris.
Loh kok?
Hamdi nggak ikut staycation di The Margo Hotel?
...

Hamdi ikut kok, tapi sehabis les baru deh nyusul ke hotel. Syukurnya itu hotel nggak jauh dari LIA, jadi Hamdi bisa aku pesankan OJOL saja sore harinya.
Kami tiba di hotel pukul 15.00. The Margo Hotel, sebenarnya belum lama beroperasi, dan hotel ini letaknya di jantung kota Depok, yaitu jalan Margonda raya. Selain itu, The Margo hotel juga terletak di area yang sama dengan Margo City, Mall terbesar di Depok. Jadi, kalau kita memang ingin jalan sebentar ke luar hotel, bisa langsung ke Margo City atau Depok Town Square yang letaknya di seberang Margo City dan The Margo Hotel. Kalau pun tidak ingin nge-mall, bisa juga nge-book, alis ke Gramedia yang juga berada di sebelah The Margo Hotel. Tapi, untuk kami... segala urusan diluar staycation kami di The Margo Hotel akan dilakukan setelah check out saja. 
Selama Bangsu mengurusi check in di meja resepsionis, Aku dan Ahza bersantai di lobby. Berhubung ini adalah tamasya singkat kami yang bertujuan untuk recharge dan refresh, maka semaksimal mungkin aku mencoba memanfaatkan segala tempat dan waktu untuk tujuan itu. Seperti saat di lobby, hobiku mengabadikan momen tingkah laku anak-anak tetap tersalurkan. Berbagai tingkah Ahza dan koper, aku ambil gambarnya. 
       

Tak lama, Suamiku memanggil kami untuk menuju ke kamar. Seperti hal nya di beberapa hotel dengan bintang tertentu, di The Margo Hotel juga harus menempelkan kartu kamar untuk naik lift dan menuju kamar yang sudah di sediakan. Ini bertujuan untuk memberi keamaan pada pengunjung juga. Yaitu, menghindari orang-orang yang tak berkepentingan dan berniat jahat mencoba untuk masuk ke are kamar tamu.
Kami mengambil dua kamar dengan tipe berbeda. Yaitu tipe Deluxe King Bed dan Deluxe Twin bed dengan fasilitas connecting door, Agar kami bisa saling mengontrol, dan anak-anakpun bisa mondar mandir lebih nyaman menuju kamar kami atau sebaliknya tanpa harus keluar dari kamar. 
  

  
Toilet juga cukup luas
Lagi pula memilih kamar dengan tipe connecting door ini, rasanya seperti kita sedang berada di sebuah kamar tipe executive suite room. Tapi dengan kelebihan, kami juga bisa menjaga privasi kami dengan cara menutup pintu 'connecting' jika mereka sudah akan tidur, dan mamanya juga bisa nyaman untuk bobok cantik manis manja dengan si ayah. 
Tadinya, mereka berencana mengambil 1 kamar saja tapi yang paling luas, yaitu kamar executive suite room. Sebenarnya, ini sih maunya anak-anak yang nggak mau kamar mereka terpisah dari kami. Namun, waktu dihitung-hitung suamiku, ia memutuskan untuk mengambil kamar deluxe ini saja, tapi diambil 2 kamar dengan pintu terhubung. Toh kalau mengambil kamar suite yang jauh lebih luas pun, tetap saja kami harus menambah extra bed. Belum lagi harus menambah bayar sarapan untuk 2 orang lagi. Jadi yaaa, kalau dhitung-hitung... mending ambil 2 kamar dengan pintu terhubung, toh biayanya mirip.
Setelah memasukkan koper ke kamar, kami langsung berganti baju renang, dan menuju ke kolam renangnya di lantai 3. Di area kolam renang ini juga ada bistro alias restoran kecil. 
Walau saat itu masih siang dan terik, tapi air kolamnya dingiiiiin betul. Apa sebab? Yah, aku juga tak tau. Tapi yang pasti, kami cukup menggigil ketika sesekali keluar dari air untuk menyeruput minuman atau menyantap makanan. 
   
   

Renang, kami usaikan mendekati jam 5 sore. Yaitu, waktunya Hamdi selesai les Bahasa Inggris. Tak lama Hamdi menghubungi ayahnya untuk dipesankan OJOL untuk menuju ke hotel. Ya, naik OJOL saja untuk menghindari macet, dan lebih cepat sampai ke tujuan. Apalagi, waktu itu adalah malam minggu. Margonda raya pasti macet sekali.


Hamdi sampai di hotel dan langsung bersantai, mandi, lalu bercengkrama dengan kami. Berempat menonton TV di satu tempat tidur. Lalu Hamdi dan ayahnya bermain sebuah game yang bisa dimainkan bedua. Sedangkan Ahza  menonton acara TV sambil tertawa. 

Menonton TV adalah sebuah kemewahan bagi anak-anak, sebab di rumah kami, sejak Hamdi lahir, aku dan suamiku sudah membuang antena TV kami, dan belum berniat membelinya lagi sampai sekarang. Ya, aku memang sangat menghindarkan anak-anakku menonton TV sampai uur 2 tahun, namun akhirnya malah keterusan sampai sekarang sudah terbiasa tidak pernah menonton acara-acara stasiun TV di rumah. 
Pukul 20.00, kami menuju ke restorannya untuk makan malam, lalu mengambil tempat duduk area luar yang berada di samping kolam ikan dengan suasana romantis. Kami menuju ke kamar lagi setelah 2 jam berada di restoran itu untuk makan malam dan bercengkrama. 
Hampir tengah malam, mereka kembali ke kamar mereka namun masih menonton acara televisi yang menurut mereka menarik, sambil sesekali tertidur... sampai akhirnya tertidur pulas.


*****



Morning, Margo!

Kami mengawali hari dengan Sholat Shubuh pastinya, lalu masih bermalas-malasan... tertidur lagi sampai jam 6.30 pagi. Di jam itu juga kami menuju restoran untuk sarapan. Alhamdulillah, cukup banyak varian menunya. Bahkan kesukaan Ahza pun tersedia, yaitu SUSHI. 
  
  
Selesainya sarapan, kami berenang sekali lagi, karena hari sebelumnya Hamdi belum sempat berenang. Lalu kembali ke kamar, bersantai, bermain game bersama, bercengkrama lagi, sampai akhirnya bersiap untuk checkout. Setelah checkout, Aku, uami, dan Hamdi menunggu di lobby sambil memesan kue tart. 
Loh, Ahzanya mana? 
Ya itu, kami duduk di lobby sambil menyantap tart yang enak serta minuman kunyir asam karena harus menunggu Ahza. 
Memangnya, Ahza kemana? 
Selesai berenang pagi itu, jam 9.30 Ahza langsung ke sekolahnya untuk latihan Marching Band dalam rangka persiapan lomba. Makanya kami juga harus menunggu Ahza selesai, lalu mengirimkan OJOL kesana... selanjutnya melanjutkan weekend kami dengan menonton film "Danur Maddah" di XXI Margo City.

21 Komentar

  1. Pengalaman berkesan ya, Mbak. Kayaknya bagian paling diingat adalah sudah ketahuan kejutannya hehehe.

    BalasHapus
  2. Apapun itu, walaupun cuma staycation 1-2 hari, asalkan bersama keluarga pasti hepi sangat ya mba. Ngomong-ngomong saya rindu staycation. Sudah 4 bulan tidak jalan-jalan keluar. Heuheu

    BalasHapus
  3. Wah hotelnya kece nih.. yang paling penting ada kolam renangnya..jadi.kalo staycation bisa refreshing sekalian olah raga renang

    BalasHapus
  4. Seru banget ini staycation bareng keluarga yah. Kangen banget liburan jadinya, gak sabar :)

    BalasHapus
  5. Asyik banget berenangnya, anakku juga paling suka berenang kalau diajak staycation. Kamarnya oke juga. Penasaran sebenernya sama makanan dari hotel ini. Kadang memang saya juga suka lupa motoin makanan pas breakfast.

    BalasHapus
  6. Hwaa kapan yaa bs staycation lagi,, tp sabar dulu deh nunggu keadaan benar² safely. Nice review Kak Fida... The Margo Hotel, Depok ya... Mupeng liat swimming pool nya hehe

    BalasHapus
  7. Asik yaaa buat staycation after corona kayaknya seruuu bgt nih.
    Anak² jg menikmati fasilitas hotel ye kann

    BalasHapus
  8. Kalau keadaan kembali kondusif pasti menyenangkan banget ya stay cariin lagi. Btw Bangsu itu apa kak?

    BalasHapus
  9. Bagi anak-anak susah ya menyembunyikan kejutan buat ibu :D. Udah nahan rahasia setengah mati eh... packing tetap aja emaknya :D

    BalasHapus
  10. Staycation dalam kota idealnya 1-2 hari saja. Kalau kelamaan agak bosan juga, kecuali nun jauh di luar kota di mana kita bisa punya banyak aktivitas, entah di hotel saja yang dikelilingi pemandangan indah, atau di luar hotel ke tempat2 wisata. Pengalamannya bikin saya turut senang membacanya mbak :)

    BalasHapus
  11. Saat sarapan, adalah momen yang paling keluarga aku tunggu-tunggu kalau staycation.

    Biasanya aku suka pakai porsi kecil, biar bisa icip-icip menu yang ditaksir, hihihi.

    Apalagi kalau menunya banyak dan endolita, Bisa hampir 2 jam sarapan, hahaha.




    BalasHapus
  12. seru ya Mbak ngambil kamar yang connecting door gitu, berasa sewa sekamar aja gitu ya, heheh.
    asyik banget staycation nya, benar-benar bisa refresh dan recharge ini :)

    BalasHapus
  13. Ini kolam renangnya sepertinya roof toop ya mbak. Wah keren nih berenang sambil menikmati pemandangan di bawah. Kamarnya juga luas ya mbak

    BalasHapus
  14. hihihi ketawa baca prolognya, karena siapa lagi yang packing packing kalo bukan mamahnya :D :D

    senang sekali bacanya mbak Fida. Suami mbak Fida aware banget dengan kebahagiaan keluarga

    semoga selalu samara ya #laf #laf

    BalasHapus
  15. Tadinya aku lihat foto2nya aja n baca sepintas sempat mikir, kok anak2 Mba Fida masih imut begini ya, dibaca ulang jadi tahu deh kalau ini tiga tahun yang lalu hehe.... Aku jadi kangen piknik bareng anak2 lagi nih jadinya... sayang anak2 tersebar sekaang tiga ga ada di rumah deh...

    BalasHapus
  16. Staycation di margo hotel akan membuat energi baru bagi keluarga. Hubungan jadi lebih erat dan bersahabat.

    BalasHapus
  17. Kebersamaan seperti ini antar keluarga memang perlu diagendakan ya, jadi sekaligus stay cation dan we time terlampaui

    BalasHapus
  18. Dengan staycation hubungan keluarga tambah harmonis, inilah satu satu kebersaman bersama keluarga, happy fun

    BalasHapus
  19. Wah, seru banget ya Mafida liburannya di hotel bareng keluarga. Kayakya ide bagus ni sesekali melepas penat nginap di hotel.

    BalasHapus
  20. Ternyata Margo hotel cakep banget yaaa
    itu ga salah pulangnya nonton Danur? Et dah... keluarga pemberani!

    BalasHapus