Berkemah ke Curug Cipamingkis (Part 1)
Alhamdulillah, kesampaian juga kemping ceria bareng keluarga hari Sabtu-Minggu libur panjang sekolah yang lalu. Untuk anak-anak, sudah beberapa kali kemping begini dengan sekolahnya atau kegiatan pramuka. Tapi kalau dengan keluarga, ini baru kedua kali.
Yang pertama, kami kemping di pulau Iboih, Sabang. Kami kemping di pinggir pantai ditemani dentuman suara laut dan ombak yang manis.
Dan itu sudah laaaamaaa banget.
Ada beberapa masukan tempat camp yang asik buat keluarga, dari youtube, dari mas-mas dan mbak-mbak di toko Outdoor Gear, kami catat semua.
Akhirnya, mengerucut di dua nama tempat, yaitu Curug Cimamingkis atau di area Arca Domas/Curug Cipeteuy Bogor.
Sudah lihat/baca/dengar juga beberapa ulasan kemping di curug Cipeteuy, Alamnya bagus sangat, jejeran pohon pinusnya juga cantik. Tapi sayangnya, sepertinya untuk toilet agak sedikit sulit dan jauh. Maybe next ya untuk Curug Cipeteuynya.
Sebagai pemula, kami mencoba kemping di Curug Cipamingkis dulu. Dengan alasan, ulasan yang kami lihat di youtube terlihat kalau alamnya bagus, areanya menarik, selain ada curugnya, ada juga rumah pohon, kolam renang yang aliran airnya langsung dari air gunung, toilet, dan juga banyak pohon pinusnya untuk menggantung hammock.
Biaya, Bakar Ikan dan Lihat Lokasi Air Terjun
Untuk biaya berkemah di sini, sebenarnya hari itu pun aku tak tahu berapa biayanya. Ketika kami masuk dan bilang mau berkemah, para penjaga di depan mengarahkan kami ke bapak-bapak berpakaian dinas kehutanan. Oh iya, di sini hampir semua petugasnya menggunakan baju dinas loh, dan sepertinya kawasan ini memang dikelola oleh dinas kehutanan.
Waktu kami bilang, “Pak kami mau berkemah.”
“Oh, silahkan pilih aja ya tempat untuk taruh tendanya dimana.” Kata si bapak petugas.
“Bayarnya gimana, Pak.” Tanyaku lagi.
“Pasang aja dulu tendanya, nanti akan ada yang datang mengutip.”
Jadi, ceritanya nih... pengunjung bebas mau pasang di area mana aja.
Besoknya, barulah datang petugas pengutip bayaran. Kami dihitung 2 kepala saja, parkir mobil, dan tiket terusan ... total 120.000. Muraah yaa.
(Iyaaaa... yang mahal ini belanja perlengkapan kempingnyaaa 😂😅😂😅)
Itu sudah termasuk berenang di kolam renang sepuasnya loh. Asal tahan ajaaa dinginnya yang luar biassaaa.
*****
Selesai pasang tenda dan susun menyusun barang, kami langsung mempersiapkan makan siang.
Pak Suami masak nasi, sedang aku dan Ahza membakar ikan. Pakai diiringi rintik gerimis yang sangat malu pula. Hanya sesekali. Taulah bogor, selalu rintik-rintik sesaat lalu berhenti.
Jadi kan makin nikmat tuh.
Bumbu ikan sudah aku siapkan dari rumah, sengaja bikin bumbu ikan bakar yang biasa dibikin mama dan ayah, kangen wanginyaaa. Selain ikan bakar, Paksu juga bakar-bakar sosis keju. Alhamdulillah... habisss ludesss masuk perut itu ikan bakar. Mungkin karena dingin yaaaa. Jadi bawaannya lapeer.
Oh iya, sebelum bakar-bakar... aku dan paksu masak air panas supaya bisa ngopi-ngopi berdua. Kopi + dinginnya gunung itu pasangan yang serasi kan yaaa.
****
Sudah kenyang dooong, maka lanjutlah kami meninjau lokasi air terjunnya dan kolam renang.
Berhubung saat itu sudah mulai sore, juga sedang ramai pengunjung yang di luar berkemah alias hanya datang sampai sore, jadi lokasi air terjunnya lagi banyak pengunjung.
Maka kami memutuskan mandi air terjunnya besok paginya saja sebelum datang pengunjung dari luar perkemahan.
Akhirnya, Ahza dan Hamdi mandi di kolam renang di area sebelum naik ke Curuq. Dan hanya Ahza yang tahan sedikit lama. Sedangkan Hamdi, baru nyebur sebentar udah nggak kuat karena dinginnya. Langsung bilas, dan minta ganti baju 😂😂
19 Komentar
Pas mandi di curug gitu, nggak kelihatan oleh orang lain ya, Teh?
BalasHapuskelihatan teh... pada pakai baju lengkap mandinya.. yg pake jilbab juga tetap pake jilbab :)
HapusIni naruh tendanya bebas aja ya, Mbak? Terakhir kemping zaman kuliah jadi pengen nyoba bawa keluarga kemping.
BalasHapusbener mbak.. bebas aja... enaknya di mana
HapusDuh gusti... saya jadi ingat kalau belum berhasil wujudkan keinginan berkemah sekeluarga. Baca ini saya jadi tambah pengen lagi. Pergi ke hutan pinusan dekat rumah....
BalasHapusUdah lama banget ngga kemping. But nice story nih mbak, baca cerita ttg kemping bareng keluarga, seru banget!
BalasHapusSeru banget ya bun bisa berkemah rame2 sama keluarga, plusnya lagi bisa ngerasain main air di curug yang pasti seger banget ya..
BalasHapusBoleh di coba nih ke curug cipamingkis. Suasana alamnya masih asri, ok punya dan harga juga terjangkau kantong
BalasHapusBogor emang surganya curug. Ada lebih dari 28 curug kalo gak salah. Menarik juga yaaa kemping di Curug Cimamingkis. Bikin saya kangen Bogor.
BalasHapusSekarang di Cipamingkis ada kolam renangnya ya. Udah lumayan lama ga ke sana. Kebayang serunya camping di area curug yang area untuk perkemahannya ada diantara pohon pinus.
BalasHapusTernyata tahun 2018, semula saya kaget kok udah berani camping
BalasHapusAcara camping bareng keluarga emang jadi kenangan berharga ya?
Jadi inget waktu kecil, sering banget kemping-kempingan gini. Banda Aceh awal tahun 80an masih sepi. Tambah lagi halaman rumah luas banget. Jadi kempingnya yaaa.... di halaman rumah aja :D
BalasHapusJadi inget waktu sekolah sd dan smp sering camping, seru juga ya camping bareng keluarga di curug Cipamingkis. Happy fun
BalasHapusSeru ih mbak.... saya tuh juga suka camping begini. Tapi berhubung masih punya bayi, jadi belum bisa berwisata yang model begini deh.
BalasHapusKalau dingin begitu daku kek nya mikir dulu, haha..soalnya nggak kuat dingin juga sih. Tapi kalau untuk pemandangannya malah penasaran dengan ademnya
BalasHapusAsik bgt sihhhhhh....
BalasHapusSaya juga dah gak sabar pengen kemping, tp lagi musim ujan. Moga blm depan dah cerah hehe
Ngelihat ini kangen banget liburan. Sama nih aku juga ngelihat foto liburan tahun lalu jadinya hehe. Semoga keadaan membaik seperti semula yah!
BalasHapusSeru banget mbak kemah bareng keluarga. Biayanya juga terhitung murah. Seru kayaknya nih, jadi terimspirasi pengen kemah juga mumpung lagi musim kemarau.
BalasHapusSeru banget Mbak kalau kemah di sini Jadi pengen mencoba juga mengajak keluarga semua di alam terbuka soalnya belum pernah
BalasHapus