Selesainya berenang di kolam, anak-anak ini pada kedinginan. Terutama Ahza yang lumayan lama berenangnya. Masuk hammock, tak lama pun tertidur.
Sedangkan Bang Hamdi lebih memilih baca buku.
Santaaaiii.

Sekitar sejam-an tidur di hammock, Ahza kubangunkan untuk sholat dan bantu-bantu Ayahnya nyari ranting untuk bikin sumpit. Sedangkan aku bikin mie rebus. 
Berasa laper lagi kalo liat indomie di atas perbukitan begini. Dingiin pula.

Malamnya?
Masih masak-masak... karena Ahza udah bawa popcorn mentah dari Depok. Maka malam itu pun ngemilnya popcorn yanh dimasak Ahza dan Ayah.










*****

Bangun subuh-subuh di atas gunung itu rasanya beerrrrrrr banget kan ya. Apalagi pas keluar dari tenda dan wudhu di sungai. Wuiiih, warbiasaklah sensasinya. Menyegarkan sangat.
Lebih luar biasa lagi ketika sholat di alam terbuka seperti itu. Berasa hati lebih tenang. Berserah diri ke Allah, berdampingan dengan makhluk lain. Tumbuhan... pepohonan, hewan... mulai dari hewan yang merayap sampai melata... 
Mungkin juga makhluk lainnya yang tak kasat mata (hiiiiii ðŸ˜±)
*****
Dari gelap menuju terang, sambil minum teh hangat dan kopi, pun santai di bawah pohon pinus.
Sarapannya? Roti bakar pakai sosis keju. Sedang aku sarapan roti bakar pakai pisang dan susu coklat. Hweanaak karena suasananya bikin enak.
*****
Sekitar jam 8, kami mulai berangkat menuju rumah pohon Mukidi dan mandi di air terjun.
Alhamdulillah, walau airnya benar-benar dingin ... tapi segar sekali rasanya berendam di sana.


Begitulah,
Kemping ceria kami diakhiri dengan kembali memasak indomie goreng pakai telur setengah matang, minum kopi panas, santai sejenak, lalu bergegas pulang.



4 Komentar